Laman

Jumat, 04 November 2011

23 Tahun Pengalamanan dengan Honda


Kalau disuruh bercerita mengenai pengalaman dengan Honda.....pengalaman yang akan aku ceritakan mungkin tidak jauh beda sama pengalaman orang lain. Aku bisa mengendari motor sejak umur 10 thn, itu tepatnya aku duduk dikelas 5 SD.....kalau dihitung-hitung sudah 23 tahun yang lalu berarti itu terjadi pada tahun 1988. Aku belajar mengendarai motor dengan menggunakan motor Honda Astrea Star milik mama yang saat itu baru umur 2thn. Berawal disuruh mama mandiin si Astreanya, aku memberanikan diri untuk belajar menghidupkan motornya, kemudian berbekal hasil pengamatan dan tanya-tanya aku memberanikan diri mulai mengendarainya dengan mengeluarkan dari gerasi hingga halaman depan rumahku. Kegiatan ini rutin aku lakukan tiap pagi dan sore sebelum mamaku pergi kerja dan setelah beliau pulang kerja.

Kegiatan rutin itu berlangsung selama 2 minggu. Sepupu ku yang saat itu tinggal di rumah memperhatikan tingkah ku. Suatu hari minggu pagi sepupu ku menjemput aku dari latihan renang, ketika berada di jalan raya yang cukup sepi tepatnya di jalan raya Rasuna Said , dia meminta aku untuk mencoba membawa motor Astrea mamaku. Saat itu aku sungguh terkejut dengan keputusan sepupuku. Aku sempat menolak, tapi dia berhasil membujuk ku. Dengan penuh keberanian aku mulai mencobanya. Diluar dugaan hasil latihan ku selama 2 minggu berhasil. Aku langsung bisa menguasai dan bisa mengendalikan si Astrea. Sepupu ku juga terkejut dan kagum, menurut dia walau aku pertama kali tapi aku cepat mahir mengendarainya. Aku sungguh senang akhirnya aku bisa mengendarai Astrea sampai rumah.

Kegembiraan ini aku sampaikan ke mama. Diluar dugaan mama malah minta aku untuk mencoba lagi dengan mengantar dia ke rumah salah satu temannya. Wau.....baru pertama kali aku mengendarai motor aku sudah dikasih kepercayaan untuk membawanya dalam jarak yang cukup jauh.Mama ku selalu berpesan jika ingin mengendarai motornya kita mesti melakukan :
1. Sebelum menghidupkan mesin motor dipastikan posisi gigi di Netral
2. Cek tekanan ban, jika bisa ditekan maka perlu ditambah angin
3. Jika berada dijalan raya, ambil jalur sebelah kiri
4. Pastikan gunakan sent kanan ata kiri jika ingin berbelok atau berhenti
5. Gunakan Helm yang benar, jaket, sepatu, masker dan sarung tangan.
6. Sebelum mengendarai jangan lupa untuk berdoa.

Kalau diperhitungkan ke enam pesan cukup merepotkan. Tapi ternyata semua pesan itu ada benarnya juga, aku pernah melanggar pesan mama tidak menggunakan sepatu, aku terjatuh dan aku mengalamin luka di kaki karena sendal yang aku gunakan tersangkut dan mengakibatkan aku jatuh dari motor.

Pada tahun 1992, untuk pertama kalinya aku membawa motor ke sekolah. Astrea Star mama diganti menjadi Astrea Prima yang saat itu lagi ngtren-ngtrennya. Aku jadi pusat perhatian di sekolah. Di jaman itu anak SMP mengendarai motor ke sekolah adalah hal yang luar biasa.....keren. Menurut salah satu teman sekolah ku  Astrea Prima ini mempunyai lari yang cukup kencang dan mesinnya bandel. Karena penasaran dengan apa yg dibilang teman ku, aku terusik untuk mencoba membawa motor ini dengan kecepatan tinggi. Teman ku menawarkan aku untuk mengikuti  Trek-trekan (kebut2an). Rasa penasaran ada dibenakku saat itu. Akhirnya aku mengikuti usulan teman ku. Aku ikut trek-trekan, saat itu GOR Way Halim masih dalam kondisi bagus, apa yang terjadi dalam satu pertandingan aku menang....melawan seorang ladies biker yang menggunakan motor yg sama cuman motor dia sdh termodifikasi. Cuman disayangkan kejadian tersebut terdengar oleh Abang ku yg satu sekolah. Aku diadukan ke mama dan mulai saat itu aku di larang mengendari motor kecuali didampingi.



 Tahun 1997, saat aku sudah mulai belajar di Universitas mama kembali membeli motor Honda yaitu Honda Astrea Gran. Wah...bawa motor ini jauh lebih baik dengan menggunakan motor sebelumnya. Tarikannya cukup baik dijamanya. Bisa bikin keren-kerenan di kampus. Motor ini jadi rebutan dalam penggunaanya antara aku dan abang ku. Jadi ingat aku suka banget nyumputin kunci motor jika abangku lalai. Kadang suka jadi bahan pertengkaran dan suasana rumah jadi ramai. Karena hal itu akhirnya mama kesal dan menjual motor ini.






Motor honda selama perjalanan hidup ku selalu berkembang terus menerus. Pengalaman ku dengan motor Honda tidak sampai ditahun 1997 saja. Hingga sekarang aku masih menggunakan Motor Honda.

Tahun 2005 aku berkerja di sebuah Rumah Sakit di daerah Lampung Tengah mendapatkan fasilitas sebuah motor Honda Supra Fit. Motor ini cukup bandel juga. Dia sanggup menemanin perjalanan kerja ku yang saat itu suka mengunjungi dokter,bidan dan mantri yang tinggal di desa-desa terpencil disekitar rumah sakit tempat kerjaku. Yang mana untuk menuju desa-desa tersebut jalannya mayoritas rusak dan tanpa aspal. Selama 2 tahun aku menggunakan ini motor tidak ada keluhan yang berarti cuman body motornya pada renggang yang mengakibatkan timbulnya bunyi-bunyi yang kurang nyaman.



Tahun 2008 aku pindah kerja ke Jakarta. Di perusahaan baru aku juga mendapat fasilitas kendaraan motor. Diluar dugaan aku mendapat fasilitas motor Honda Supra X 125 CW. Wau....ini motor yang aku inginkan. Bodynya keren, striping stikernya juga keren, speedo meter, pleknya, keren abis dah. Dengan motor infentaris kantor ini aku melawan kejamnya lalulitas ibu kota Jakarta. Selama 3 tahun aku menggunakannya motor ini bisa dibilang cukup bandel, tidak ada kerusakan yang cukup berarti, paling aku ganti gear dan rantai motornya saja.



Banyak cerita perjalanan suka dan duka dengan menggunakan motor Honda........ini 23 tahun pengalamanan ku dengan Honda bagaimana dengan pengalaman anda?










1 komentar:

  1. wah,pake motor sejak masih sekolah ckck.mantaplah,kalo aku malah pengin motor astrea star,pengin pake yg lawas aja.dulu pernah punya tapi dah dijual & kangen pengen pake lagi.
    btw nice story

    BalasHapus