Laman

Jumat, 14 September 2012

Mudik Menyenangkan.....Lihat Lumba-lumba di Teluk Kiluan

Bulan Ramadhan telah berlalu....hari yang ditunggu tiba....Hari yang Fitri....Hari yang tepat untuk dapat saling memaafkan.....Minal Aidin Walfaizin....Mohon Maaf Lahir Batin.....1 Syawal 1433....dimana Hari tempat kita berkumpul dengan keluarga. Yang merantau pasti pulang kampung....begitu juga dengan saya.


Untuk mudik tahun ini saya pulang dengan membawa si B3536. Dengan susah payah menyakinkan keluarga khususnya mama bahwa saya akan aman-aman saja karena kepulangan saya tidak sendiri tapi bersama 4 teman dari Scorpioholic Sis Lina, Bro Andy, Bro Jo, dan Bro Ody (kalau ngak salah sih namanya). Dengan ke 4 biker ini sebenarnya aku baru kenal, tapi memang dasar sama-sama biker jadi tidak susah untuk cepat akrab dan suasana garing cuman sesaat.

Ternyata mudik dengan membawa motor mengasikkan. Sudah sempet terbayang bakal mengalami antrian yang panjang ketika memasukin pelabuhan Merak. Alhamdulillah bayangan itu ternyata salah semua. Aku berangkat dari Bekasi hari Jumat malam tanggal 17 Agustus 2012 suasan perjalanan memang cukup rame dengan kendaraan R2 dan R4 yang akan mudik. Tapi setelah di Merak terlihat padatnya kendaraan R4, infonya sampai gerang Tol kondisi masih macet. Dengan mengucapkan Bismillah aku memasukin area pelabuhan, bayar tiket masuk Rp 32.000,- dan langsung menuju area khusus R2 yang sudah disiapkan pelabuhan. Hanya menunggu 15 menit diarea itu kami langsung diminta untuk memasukin Kapal. Syukur Alhamdulillah terucap lagi...ketika memasukin kapal dan ternyata kami langsung mendapatkan tempat yang cukup nyaman untuk beristirahat. Aku langsung menghubungi mama dan memberitahukan saat ini perjalanan ku aman-aman saja dan tidak ada kendala.

Pukul 06:30 WIB tanggal 18 Agustus 2012 aku sampai di pelabuhan Bakauheni dan langsung melakukan perjalanan menuju Bandar Lampung. Tapi pada SPBU yang berada di samping RM Siang Malam kami berhenti sebentar. Disana saya menemui bro Andy Qiting HSX #293 untuk menitip pesanan bro Ady Tuba. Tepat pukul 09:00 aku sampai di rumah, disambut dengan mama yang penuh kekhawatiran. Terlihat diwajah tuanya wajah lega melihat anaknya sampai dengan selamat. Wajar mama khawatir karena dalam pemberitaan media massa dan televisi dalam mudik tahun ini banyak sekali kecelakaan yang terjadi.

Sebenarnya tujuan utama aku mudik dengan membawa si B3536 adalah ingin ikut Om Yan Maxxio M-066 yang akan melakukan perjalanan touring ke Teluk Kiluan untuk melihat lumba-lumba liar di tengah lautan Samudra Hindia. Setelah melihat postingan beliau di Facebook mengenai Teluk Kiluan aku jadi tertarik untuk ikut beliau. Akhirnya kami sepakat akan ketemu di Bandar Lampung pada tanggal 23 Agustus 2012.

Tepat pada hari Kamis 23 Agustus 2012, Om Yan dan rombongannya (ada Om Sony plus istri, Om Rangga dan Tunangannya, serta Om Daffi) jam 5:30 mereka tiba di Bandar Lampung. Aku jemput mereka di depan SPBU dekat Hotel Sahid Lampung, dan langsung aku giring menuju rumah ku. Mereka beristirahat sejenak hingga pukul 10:00 dan kemudia Pemandu menuju Teluk Kiluan sudah menunggu dan siap mengantar kami ke tempat tujuan.

Rute yang diambil menuju Teluk Kilua dari Rumah ku adalah Jl Wr Monggonsidi - Jl Basuki Rahmat - lewat Citra Garden menuju Batu Putu dan tembus didepan SPBU Lempasing (untuk menghindari macet dipasar cimeng) lalu langsung menuju arah Lempasing - Hanura - Padang Cermin - Desa Pidada  dan melewati beberapa desa yang aku lupa namanya dan akhirnya sampai di Pantai Kiluan.


Selama perjalanan saya sangat menikmati view alamnya.....suasana yang benar-benar fresh....Perjalanan yang melewati tikungan, tanjakan, turunan dan jalan berbatuan bukan suatu hambatan. Aku sedikit kagum dengan pemandu perjalanan kami, dengan lincahnya dia membawa motor Honda Beatnya melewati jalan-jalan tersebut. Om Yan sempat teriak ke aku...."Nte...ini baru namanya Touring..." terlihat jelas wajah cerianya. Tapi ketika masuk suatu desa kira-kira 7 Km lagi dari tujuan Om Yan berhenti didepan toko kelontongan disana. Terlihat wajahnya yang lelah dan sambil berkata " kok ngak sampai-sampai sih?"  Sang Guide menginfokan kalau jarak sudah tidak terlalu jauh.

Perasaan lega terasa ketika kami rombongan tiba di pintu masuk Teluk Kiluan. Kami berhenti sejenak untuk foto-foto. Dari pintu masuk ini ternyata masih butuh perjalanan 5 - 7 Km lagi untuk sampai di pinggir pantai Kiluan. Tidak terbayang oleh ku kalau daerah terpencil seperti ini ada juga penghuninya. Suasana disini bisa dibilang cukup aktif walau tidak ramai. Penduduk asli hidup rukun dengan pendatang yang dulunya mereka merupakan transmigran dari pulau Jawa dan Bali. Uniknya sebelum memasuki pantai kami melewati pemukiman yang ada pure-purenya. Sudah tertebak penghuni rumah tersebut adalah orang Bali.

Jam 15:30 kami akhir tiba juga dipinggir pantai Kiluan. Ternyata pantai ini ramai juga dengan pengunjung, yang mungkin karena libur lebaran. Disini kami menepati Villa yang sudah di pesan, tadinya kami ingin menepati villa yang besar tapi setelah di lihat-lihat kami memilih villa yang kecil. Memang fasilitas di villa tidak selengkap apa yang diharapkan cukup sederhana lumayan untuk menghilang lelah. Bukan hanya fasilitas villa saja yang minim tapi listrik dan air juga demikian. Signal Handphone juga susah didapat sampai-sampai Om Yan harus jalan ke luar pantai dulu untuk mendapatkan signal agar dia bisa memberikan informasi ke keluarganya. Untuk Listrik Desa hanya bisa digunakan dari pukul 18:00 s/d 00:00 WIB. Sebenarnya Villa sendiri juga mempunyai ganset yang hanya digunakan pada pukul 00:00 s/d 05:00 Wib dan untuk menghidupkan pompa air jika dipenampungan air sudah kosong.

Minimnya Fasilitas ini terobati dengan pemandangan pantai yang sangat indah. Suara ombaknya, udara segarnya membuat kita jadi lebih tenang dan fresh. Semakin malam ternyata banyak tamu yang datang tujuan mereka agar bisa melihat lumba-lumba di waktu pagi. Menurut Guide kami lumba-lumba ini hanya bisa dilihat di pagi hari. Untuk melihatnya kami harus menaiki perahu yang hanya beerisikan 3 penumpang dan 1 pemandu perahu. Biaya tiap perahunya Rp 250.000,- dan tambah biaya Rp 10.000/org untuk sewa jaket pelampung. Penyewaan jaket pelampung ini adalah punya desa, uang sewanya murni 100% masuk desa yang gunanya nanti untuk perbaikan jalan, jembatan dan sarana lainnya.

Tepat jam 06:00 pagi 24 Agustus 2012, kami mempersiapkan diri untuk melakukan perjalanan melihat ikan lumba-lumba. Jika beruntung kita bisa melihat ribuan ikan lumba-lumba berenang. Penasaran dibuatnya karena cerita tersebut. Jaket pelampung sudah digunakan, dan siap menuju perahu. Saya duduk dibagian depan perahu. Selama perjalanan saya mengagumi keindahan alam sambil mengambil beberapa foto. Setelah meninggalkan pinggiran pantai, goncangan kapal karena ombak makin terasa. Di depan mata terlihat ombak besar....ada rasa takut melihatnya....tapi karena yakin dengan pemandu kapal yang sudah pengalaman rasa takut bisa diatasi. Cukup lama juga kami menuju lokasi Ikan lumba-lumba biasa menampakan dirinya. Rasa penasaran semakin terasa, kok ikan lumba-lumbanya tidak terlihat.


Akhirnya segerombolan ikan lumba-lumba terlihat berenang disekitar area tersebut. Langsung suasana jadi ramai. Beberapa perahu mengikuti gerak perginya si Lumba-lumba. Wajah ceria tampak disetiap wajah yang melihat langsung ikan-ikan itu. Mereka siap dengan kamera ditangannya untuk mengambil foto. Bahkan ada yang merekam kejadian alam ini. Saya yakin mereka mempunyai perasaan yang cukup puas dan senang karena bisa melihat langsung dari alam ikan lumba-lumba berenang.


Karena matahari sudah mulai tinggi kami meninggalkan area tersebut dan menuju Pulau Kelapa, disini memang sengaja kami datangin untuk melakukan foto-foto pra wedding Om Rangga dan tunanganya. Berdasarkan info dari pemandu di pulau ini kami bisa mendapat Signal. Bener saja ketika Hp Blackberry ku aktifkan banyak sekali pesan yang masuk. Sekitar 45 menit kami memutuskan untuk kembali ke Villa dan melakukan persiapan melakukan perjalanan menuju Bekasi.


Jam 12:00 setelah makan siang kami meninggalkan pantai Kiluan. Dalam perjalanan pulang Om Daffi sibuk mengambil foto-foto perjalanan kami. Om Sonny dan istri ikut sibuk dengan mengambil video perjalanan. Pukul 16:00 kami tiba di Teluk Betung dan mampir sebentar di Toko oleh-oleh Yen Yen. Selanjutnya karena rasa lapar sebelum menuju Pelabuhan Bakauheni kami mampir ke Rumah Makan Banyumas di Jl Gatot Subroto Garuntang. Melepas lelah bersama sambil menceritakan kejadian menarik selama perjalanan melihat lumba-lumba. Om Sonny menceritakan kejadian dimana Om Daffi mengalamin Jackpoat alias Mutah karena Mabok Laut. Bahkan kejadian tersebut sempet di Videokan sama Om Sonny. Suasan jadi ceria rasa capai hilang begitu saja karena tawa.



Jam 17:30 kami melanjutkan perjalanan menuju Bakauheni.. Di jalan Panjang kami bertemu dengan Sis Lina dan Bro Andy Scorpioholic. Perjalanan pulang Mudik si B3536 dikawal 3 Motor Pulsaria, 2 Motor Scorpio dan 1 Motor Ninja. Perjalan Mudik yang menyenangkan, tidak bosan-bosannya aku menceritakan pengalaman perjalanan ke Teluk Kiluan ke Sis Lina dan bro Andy. Bahkan aku tidak segan-segan berbagi cerita dengan Sis Tika #256 via BBM. Ternyata dia dan Bro Andy Qiting #293 memutuskan untuk pergi ke Teluk Kiluan juga.

Saya merekomendasikan tempat wisata ini bagi teman-teman yang suka dengan alam dan suka dengan tantangan. Dijamin rasa cape dalam perjalanan akan terobati ketika melihat indahnya alama dan cantiknya segerombolan ikan lumba-lumba berenang ditengah lautan.

Ayo Cek List tujuan wisata anda.....pilih tempat ini untuk berwisata......

2 komentar: